PERSIJAP Jepara Terancam Tak Maksimal di Piala Gubernur JATENG
Pelatih kepala Persijap, Anjar Jambore Widodo, saat ini sudah ditunjuk kembali untuk menjadi asisten pelatih tim Pra-PON sepak bola Jateng. Dia ditunjuk untuk membantu tugas-tugas Firmandoyo, sebagai head coach. Diperkirakan, babak kualifikasi Pra-PON akan diputar paling cepat Februari dan paling lama Maret 2016. Padahal, setidaknya, sebelum turun dalam laga, minimal sebulan sebelumnya harus sudah mengumpulkan tim untuk berlatih.
Akan lebih baik lagi jika persiapan hingga tiga bulan, karena bisa menggelar beberapa kali uji coba untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan tim. Selama ini, pengelola Persijap Jepara, menyerahkan tim sepenuhnya kepada pria asal Kota Ukir tersebut. Namun, Anjar harus memilih salah satu, karena sudah dipercaya oleh Asprov PSSI Jateng. ''Saya harus fokus ke tim Pra-PON, karena kita butuh konsenstrasi di situ. Apalagi sudah merencanakan untuk training center 4 Januari di Magelang,” kata Anjar Jambore Widodo, kemarin.
Di Kabupaten Jepara, memang tidak banyak memiliki stok pelatih, yang bisa mengarsiteki klub Divisi Utama (DU). Setelah tidak memperpanjang kontrak Yudi Suryata, manajemen kemudian menunjuk Anjar Jambore Widodo, yang sebelumnya menjadi asisten pelatih dari Raja Isa. Pelatih asal Malaysia itu hengkang dari tim, karena kondisi finansial klub saat itu yang tidak stabil. Akhirnya, Anjar kemudian naik kelas menjadi Pelatih Kepala.
Sayang, dia tidak bisa dipastikan akan membesut Persijap musim 2016, karena diberi kepercayaan menjadi asisten pelatih Pra PON sepak bola. ”Di Jepara, yang berlisensi nasional A hanya saya saja,” ucapnya. Persijap memang dituntut untuk melakukan persiapan maksimal, karena rivalnya seperti PSIS Semarang, juga akan mengumpulkan kembali pemain pada pertengahan Januari mendatang. Persis Solo, kabarnya juga akan mengumpulkan pemain Februari.
CEO Persijap Jepara Aris Isnandar menyatakan timnya tetap akan ambil bagian dalam turnamen Piala Gubernur. Dia tidak ingin pemain asli Jepara terlalu lama menganggur dan harus menanggung risiko turun dalam pertandingan antarkampung. ”Prinsipnya Persijap akan ambil bagian. Kami masih menunggu kejelasan resmi dari turnamen tersebut,” ujar dia. Menurut dia, publik Jepara sudah rindu akan atmosfer pertandingan. Apalagi, Persijap juga sangat jarang turun dalam turnamen. ”Terakhir ikut di Plumbon Cup, tapi tidak menggunakan di Stadion Gelora Bumi Kartini karena home tournament, ” terangnya.
Post A Comment:
0 comments so far,add yours