Mei 2015
Mendukung tim sepak bola tidak hanya di dalam stadion saat pertandingan berlangsung, namun juga di luar lapangan dalam bentuk yang lain. Salah satunya dengan menuangkan ide dan kreativitas pada lukisan dinding atau mural. Mungkin kita bisa melihat hasil karya segelintir pendukung tim lokal kesayangan pada tembok-tembok panjang yang menghiasi jalan-jalan. Tembok-tembok yang pada awalnya terlihat biasa saja, kini terlihat penuh kata dan warna.

Seperti contoh, coretan-coretan dinding bertuliskan “BANASPATI” bertebaran di mana-mana. Namun, mural-mural Persijap Jepara sebagai bentuk dukungan dari para BANASPATI justru menyebar hingga ke berbagai penjuru Kabupaten Jepara, yang notabene merupakan tempat di mana klub tersebut berasal.

BANASPATI Bucex punya pendapat sendiri. Sebagai bagian dari basis pendukung tim sepak bola di sekitar Jepara, membuat mural di jalanan Kalinyamatan merupakan bentuk eksistensi BANASPATI yang tidak hanya ada di Pusat Kota Jepara saja. Sebenarnya ini bukan program rutin yang diadakan BANASPATI. Ini merupakan gagasan dari anggota yang ingin menunjukkan bahwa Persijap digemari dari berbagai sudut Kabupaten Jepara.

Setiap mural juga memiliki makna yang berbeda-beda sesuai tema yang digagas. Meskipun begitu, filosofinya sama: di mana pun kalian berada, di sana ada BANASPATI. Tak hanya pendukung Persijap saja yang “unjuk gigi” di Kalinyamatan. Kita juga bisa lihat mural-mural PSIS Semarang yang justru bertebaran di Kendal. Belum lagi klub-klub lokal yang lain di kota-kota lainnya. Lagi pula, kegiatan ini juga mengisi kesepian suporter karena harus libur menyaksikan para punggawa klub favorit beraksi di lapangan hijau karena liburnya kompetisi.


Untuk membuat satu mural dengan tulisan dan gambar, para anggota BANASPATI ini saling bahu membahu dari segi perizinan (yang paling utama), dana dan peran dalam proses pembuatannya; mulai dari menggambar pola di tembok hingga pengecatan. Butuh 2 hingga 3 hari untuk memyelesaikan satu mural, tergantung tingkat kesulitannya. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu mural sekitar 300 ribu rupiah untuk pembelian cat dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan. Selain dari hasil patungan, uang kas yang dikumpulkan para anggota Jak Mania juga digunakan untuk kegiatan ini. Proses pengecatan mural dilakukan pada malam hari yang melibatkan 5 orang atau lebih.





PERSIJAP vs PERSIS

Laskar Kalinyamat berhasil membungkam tamunya Persis Solo dengan skor 2 - 1 dalam laga pembuka Piala Polda Jateng di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Rabu 27/5 sore.

Selama 30 menit babak pertama, kedua kesebelasan menampilkan permainan saling menyerang untuk menciptakan keunggulan pada babak pertama, namun kedua kesebelasan belum mampu menciptakan gol.

Memasuki menit ke-38, pemain Persijap Nor Hadi mendapatkan peluang emas mencetak gol setelah menerima umpan matang dari Agung Supriyanto di dalam kotak penalti lawan, namun Nor Hadi yang berdiri bebas gagal melesakkan bola ke gawang lawan setelah bola tendangannya melayang di atas mistar gawang.

Kebuntuan akhirnya terpecahkan pada menit ke-41, setelah tim tuan rumah berhasil unggul terlebih dahulu lewat pemain sayap, Ahmad Bukhori.

Gol pertama tersebut, berkat kerja sama antara Agung Supriyanto, Nor Hadi dan Bukhori di depan kotak penalti lawan.

Agung yang berhasil menusuk ke pertahanan lawan dari sisi kiri dengan cepat mengumpan bola ke Nor Hadi, kemudian Bukhori yang berdiri bebas berhasil memaksimlkan umpan dari Nor Hadi untuk melesakkan bola ke gawang lawan, skor 1-0 untuk Persijap Jepara.

Hingga wasit asal Semarang David Priyatmoko meniup peluit tanda babak pertama usai, kedudukan kedua kesebelasan masih tetap 1-0 untuk keunggulan tim tuan rumah.

Memasuki babak kedua, pemain Persijap berupaya bermain terbuka dengan memanfaatkan lebar lapangan.

Kesempatan tersebut mampu dimanfaatkan pemain lawan dengan leluasa melancarkan variasi serangan dari sisi kiri, kanan dan tengah, sehingga penguasaan bola praktis dikuasai tim tamu yang diarsiteki Aris Budi.

Tekanan yang dilancarkan tim tamu, akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-60 lewat Anggo Julian memanfaatkan tendangan bebas yang tak mampu diselamatkan kiper Persijap Feri Bagus.

Pemain Persijap berupaya bermain agresif untuk menambah keunggulan, namun berulang kali serangan yang dibangun berhasil digagalkan pemain lawan.

Gol tambahan dari tuan rumah akhirnya lahir pada ke-83, setelah menerima hadiah penalti menyusul pelanggaran pemain tengah Persis Solo, Rohmat S yang terlihat oleh wasit menyentuh bola di titik penalti.

Pemain Persijap Agung Supriyanto yang dipercaya menjadi algojo tendangan berhasil melesakkan bola ke gawang lawan sehingga mengubah skor menjadi 2-1 untuk keunggulaan tim tuan rumah.

Hingga wasit meniup peluit tanda pertandingan usai, kedudukan masih tetap 2-1 untuk keunggulan tim tuan rumah.